Dok pribadi. Lok suawa. Kontrakan IMAPEN 02.
Di Pagi hari, aku terjaga dari tidurnya dengan perasaan hangat dan tenang.
aku baru saja mengalami sebuah mimpi yang terasa begitu nyata.
Dalam mimpi itu, aku bertemu dengan ayah yang sudah ditinggalkan tahun lalu.
Aku sedang tertidur lelap di kamarku tiba-tiba suara lembut terdengar memanggil aku membuka mata dan mendapati diriku berada di depan emawa yang ayahku perna buat tahun lalua.
Di sana, ayahku berdiri menghadapnya, tersenyum penuh kasih sayang.
ayahku terlihat begitu damai dan bahagia, seakan telah menemukan tempat yang tenang.
aku berlari menghampiri, memeluk erat ayahku yang sangat aku rindu.
Dalam pelukan itu, aku merasakan kehangatan yang begitu tenang.
Ayahku berbicara lembut, menanyakan kabarku dan memberikan nasihat-nasihat yang perna ayahku memberikan.dan akupun mendengar dengan, setiap kata-kata yang ayahku ucapkan.
Dan akupun memanggil ayaku dengan sebutan nama
Yohanes kudiai, namun saat itu juga tanya kepergian
Nya ayah, se-deti itu juga ayah bilang tidak bisa lama" disini, lalu perlahan lahan tubuh nya ayah jadih awang,
Tiba-tiba, semuanya itu berubah menjadi gelap.
aku merasa terhisap ke dalam kegelapan, hingga akhirnya aku terdengar suara jam dinding berdring, lembut mengisi
keheningan asrama.
Cahaya cahaya lagit dari matahari menerangi sudut-sudut kamar, membuat bayangan bergerak-gerak di dinding
Di atas tempat tidurnya, aku duduk bersandar kepala di tempat tidur, menatap ke luar jendela.
Pikirannya melayang, menerawang jauh.
Di pagi, Harinya begitu banyak hal yang terjadi, membuat aku merasa sedih
Terkadang aku merasa kelelahan dan stres, tapi aku tidak ingin mengecewakan siapapun. aku ingin selalu terlihat kuat dan mandiri di hadapanku.
Namun, kali ini aku butuh jeda sejenak untuk menenangkan diri.aku memejamkan mata, berusaha melepaskan segala beban yang mengganjal pikirannya.
Perlahan-lahan, ketegangan di tubuhnya mulai mereda.
aku mulai bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri, merasakan hembusan napasnya yang teratur.
Dalam keheningan itu, aku merenungkan kembali tujuan dan mimpi-mimpinya. Apa yang sebenarnya aku inginkan untuk hidupku? Apakah aku masih berada di jalur yang benar? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di benaknya, menuntut jawaban.
aku tahu, aku harus mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupku.
Tapi untuk saat ini, aku hanya ingin menikmati ketenangan yang menyelimuti.
Perlahan, aku membuka mata, menatap langit yang indah di luar jendela. Ada harapan dan keyakinan yang mulai bersemi di dalam hatiku.😮💨
Gotontalo 21 juni 2024
0 Komentar